DESTILASI
BAB
I
PRINSIP
DAN TUJUAN
1.1.PRINSIP
PERCOBAAN
Berdasarkan rangkaian alat destilasi sederhana, fase cair menjadi fase uap atau gas melalui
pendidihan,yang kemudian uap yang terjadi mengalami proses pendinginan
1.2
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk memisahkan dan memurnikan zat cair ,serta
untuk menentukan titik didih suatu zat cair dengan cara destilasi
BAB
II
TEORI
PENUNJANG
2.1 Destilasi sederhana adalah efektif hanya ketika memisahkan
suatu cairan mudah menguap dari suatu nonvolatile unsur atau ketika pemisahan
dua cairan yang berbeda di dalam mendidih titik 508°C atau lebih . Jika cairan
berisikan campuran yang sedang disaring mempunyai mendidih poin-poin yang
semakin dekat dibanding 508 untuk satu sama lain, hasil penyulingan yang yang
dikumpulkan akan [jadi] lebih kaya di (dalam) campuran [yang] semakin mudah
menguap, tetapi tidak untuk derajat tingkat (yang) penting bagi separasi [yang]
lengkap [menyangkut] campuran individu. Begitu, di (dalam) campuran, komponen
menguapkan dan uap air mempunyai suatu komposisi yang ditentukan oleh sifat
kimia [menyangkut] campuran .Penyulingan komponen ditentukan mungkin, jika uap
air mempunyai suatu yang lebih tinggi proporsi [menyangkut] komponen yang
diberi dibanding campuran [itu]. Ini adalah disebabkan oleh komponen yang yang
diberi [yang] mempunyai;nikmati suatu yang lebih tinggi uap air memaksa dan
suatu titik mendidih yang lebih rendah dibanding lainnya (speight, 2006)
2.2 Destilasi merupakan metode pemisahan suatu komponen dari suatu
campuran, yang bergantung kepada distribusi komponen tersebut pada fasa gas dan
fasa cair, dimana semua komponen berada di kedua fasa.Pada awalnya, distilasi
digunakan sebagai sebuah metode dalam pembuatan minuman beralkohol. Pada akhir
abad XX studi mengenai distilasi berkembang seiring dengan perkembangan
komputer dalam melakukan perhitungan-perhitungan eksak yang memberikan hasil
jauh lebih akurat dalam mendesain system distilasi (Santoso, 2004)
2.3 Destilasi merupakan salah satu jenis pemurnian atau
pemisahan suatu campuran yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan
komponen yang akan dipisahkan atau dimurnikan. Destilasi ada dua jenis yaitu
destilasi sederhana dan destilasi bertingkat. Destilasi sederhana digunakan
untuk pemisahan campuran yang mempunyai perbedaan titik didih yang agak besar,
jika titik didih antar komponen berdekatan, maka digunakan destilasi terfraksi
(Rudi, 2010)
2.4 Destilasi adalah suatu teknik yang
digunakan untuk memisahkan dan memurnikan cairan. Destilasi terdiri dari
pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran uap pada alat
pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang telah terkondensasi
( Harold, 1999 ).
Banyak
senyawa organic yang sebenarnya dapat dimurnikan dengan berbagai cara diantaranya
dengan destilasi, sublimasi atau ekstraksi. Destilasi adalah pemisahan campuran
cairan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Sublimasi merupakan pemisahan
campuran zat padat berdasakan tingginya kekekalan uap masing-masing zat di
bawah temperature titik leburnya ( Anonymous, 2005 ).
2.5 Ada berbagai cara yang sering dilakukan untuk mendapatkan
air bersih yaitu : perebusan, penyaringan, destilasi dan lain – lainnya. Cara
perebusan dilakukan hanya untuk mematikan kuman dan bakteri – bakteri yang
merugikan, namun kotoran yang berupa padatan – padatan kecil tidak bisa
terpisah dengan air.Penyaringan digunakan hanya untuk menyaring kotoran –
kotoran yang berupa pedatan kecil, namun kuman dan bakteri yang merugikan tidak
bisa terpisah dari air. Cara destilasi merupakan cara yang efektif digunakan
untuk menghasilkan air bersih yang bebas dari kuman, bakteri, dan kotoran yang
berupa padatan kecil. Pada proses destilasi, yang diambil hanya air
kondensatnya, kuman dan bakteri akan mati oleh proses pemanasan, dan kotoran
akan mengendap didasar basin ( Catrawedarma, 2008)
Setiap unsur atau senyawa akan memiliki sifat fisis
dan kimia tertentu .Dari beberapa sifat fisis senyawa seperti titik didih dapat
dijadikan dasar pemisahan suatu senyawa dari campurannya. Berdasarkan adanya
perbedaan titik didih yang cukup besar ,campuran yang terdiri dari dua macam
senyawa atau lebih dapat dipisahkan dan
dimurnikan dengan cara destilasi. Proses yang terjadi pada destilasi adalah
perubahan fase cair menjadi fase uap atau gas melalui pendidihan,yang kemudian
uap yang terjadi mengalami proses pendinginan. Tekanan uap merupakan salah satu
sifat fisis dari zat cair yang bergantung pada suhu. Pada saat zat cair
tersebut mendidih tekanan uap zat sama dengan tekanan udara luar.Pada suhu ini
molekul – molekul zat cair memiliki energi yang cukup untuk berubah menjadi
fase gas,tidak hanya pada permukaan melainkan terjadi di seluruh bagian zat
cair tersebut. Pada saat tersebut terbentuk gelembung – gelembung yang kita
sebut sebagai keadaan mendidih.
BAB
III
PROSEDUR
PERCOBAAN
3.1 CARA
KERJA
·
Buatlah
larutan NaOH 0,1 M
sebanyak 100ml, kemudian tambahkan 5 tetes Phenofthalein.
·
Isi
labu destilasi dengan larutan NaOH yang telah dibuat ,
kemudian masukkan tiga butir batu didih.
·
Susun
alat seperti pada gambar diatas, dan usahakan agar air yang
berada dalam pendingin tetap terisi penuh dan mengalir secara merata.
·
Nyalakan
pembakar Bunsen dan panaskan larutan yang rada pada labu destilasi.
·
Tampang hasil destilasi kedalam labu Erlenmeyer .Catat
suhu penguapan air ,dan hentikan destilasi jika volume destilasi mencapai 6 ml.
·
Buat
grafik penyulingan antara waktu tiap 1 menit selama 30 menit sebagai sumbu
datar dan suhu dalam °C dari pengamatan termometer yang reservoar dipasang
diruang perjalanan uap labu suling sebagai sumbu tegak.
·
Buat grafik penyulingan kedua ,yaitu persen (%) fraksi distilat saat suhu tidak
berubah (plato)sebagai sumbu datar dan
suhu sebagai sumbu tegak.Selanjutnya harga sumbu tegak antar kolom yang satu dengan
kolom yang berikutnya dapat diselisihkan (bawah dikuramgi atas : selisih =
difference =Δ) jadi selisih antar suhu ditulis Δө (delta tau ) dan selisih
antar persen ditulis Δf dapat dijadikan sebagai sumbu tegak ke-2 dan ke-3 dan
seterusnya sumbu tegak ke-4 dan ke-5.Jadi grafik penyulingan yang dapat dibuat adalah seri AI-BI
;AI-B2;AI-B3;AI-B4 dan seri A2-B1;A2-B2;A2-B3;A2-B4.
·
Hitung penyimpangan titik didih air pada percobaan ini dengan menggunakan
rumusan “faktor koreksi kenaikan titik didih”.
Δt = (2731 + t ) (2,8808-log P
)
Φ + 0,15 (2,8808-log P )
Keterangan :
Φ air = 5,66
Δ t = faktor koreksi kenaikan
titik didih
t eks = suhu air yang terukur
(°C)
P eks = tekanan udara pada suhu
percobaan (mmHg)
3.2 ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
·
Labu
Destilasi 250ml
·
Pendingin
·
Thermometer
150°C
·
Gelas
Kimia 100ml
·
Batu
Didih
·
Pembakas
dan Kassa
·
Klem
3 jari dan statif
·
Tabung
reaksi
·
Pembakar
Bunsen
3.3 BAHAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN
·
Larutan
NaOH 0,1N
·
Phenofthalein
BAB
IV
HASIL
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.2 HASIL
PERCOBAAN
NO
|
VOLUME
|
SUHU
|
WAKTU
|
1
|
1 tetes
|
940C
|
13.25
|
2
|
1
ml
|
94°C
|
16.13
|
3
|
2 ml
|
94, 0C
|
17.10
|
4
|
3 ml
|
94, 0C
|
18.38
|
5
|
4 ml
|
94, 0C
|
21.00
|
6
|
5 ml
|
940C
|
22.57
|
7
|
6 ml
|
940C
|
25.22
|
4.3
PEMBAHASAN
Destilasi merupakan salah satu dari
beberapa tehnik pemisahan dalam kimia analitik dimana dasar pemisahannya
disarkan pada perbedaan cairan komponen yang dipisahkan atau dimurnikan.Dalam
hal ini perbedaan titik didih yang dimiliki identik pada komponen cair dengan
titik didih yang jauh berbeda (perbedaan titik didih yang besar) dari
destilatnya. Dalam prakteknya destilasi sederhana ini didasarkan atas
pengembalian sebagian dari kondensat dari bejana didih dalam suatu kondisi
tertentu, sehingga zat cair yang akan dikembalikan ini mengalami kontak akrab
dengan uap yang akan mengalir keatas menuju kondensor. Dalam rangkaian serta
proses penerapannya destilasi, destilasi memiliki bagian – bagian dari
rangkaiannya yang memiliki fungsi masing – masing dalam proses memurnikan atau
memisahkan zat dari komponen zat cair lainnya. Bagian – bagian destilat secara
umum meliputi labu alas bulat, berfungsi sebagai tempat larutan uang akan
didestilasi, kondensor digunakan sebagai pendingin uap yang dihasilkan dari
hasil pemanasan sehingga menjadi cair kembali, selang keluar berfungsi sebagai
tempat aliran air yang keluar, selang masuk sebagai tempat aliran air yang akan
masuk pada permukaan luar kondensor, pipa konektor berfungsi sebagai penghubung
antara kondensor dengan wadah penampung (Gelas ukur), sementara Gelas ukur
berfungsi sebagai wadah penampung hasil destilasi (destilat), serta termometer
untuk mengukur suhu penguapan.
Air dan etanol memiliki perbedaan
titik didih yang cukup besar sehingga komponennya dapat dipisahkan dengan destilasi.
Air mendidih pada suhu 100°C, sedangkan etanol pada suhu 78,1°C. Untuk itu,
pemanasan harus dilakukan hingga termometer menunjukkan 78°C.Jika didihkan di
atas suhu ini, dikhawatirkan etanol yang diperoleh sudah bercampur dengan
molekul-molekul air.Mula-mula campuran kedua larutan ini dimasukkan ke dalam
labu alas bulat kemudian suhu pemanasan diatur pada elektromantel.Pada saat
pemanasan berlangsung, terlihat bahwa uap didih mengalir di sepanjang sistem.
Proses pemanasan ini akan menyebabkan molekul - molekul di seluruh bagian
cairan mulai menguap. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan suhu cairan
atau penurunan tekanan uapnya dan keadaan ini berlangsung tidak pada permukaan
cairan saja melainkan pada seluruh bagian cairan.Di bagian dalam cairan
kemudian muncul gelembung-gelembung uap, cairan bergolak dan terjadilah
penguapan dalam kuantitas persatuan waktu yang jauh lebih besar dari pada
penguapan sebelumnya.Pada saat itulah cairan etanol dalam labu mendidih.Setelah
pemanasan secara terus menerus maka panas yang diberikan itu digunakan untuk
menguapkan alkohol yang bercampur dalam air.
Uap larutan ini terus berputar pada
steel head sehingga terjadi reaksi bolak-balik. Melalui konektor, uap etanol
akan melewati kondensor. Dalam keadaan ini terjadi kondensasi sehingga uap
alkohol dapat ditampung pada erlenmeyer.Kondensasi dimungkinkan terjadi karena
suhu pada kondensor yang dijaga stabil pada temperatur yang tetap oleh adanya
aliran air masuk dan air keluar. Proses pemanasan yang berlangsung harus
dikontrol sebaik mungkin agar tidak melampaui batas titik didih etanol. Untuk
itu, saat termometer telah menunjukkan suhu 78°C, maka pemanasan haruslah
dihentikan agar yang diperoleh adalah etanol yang dimurnikan.
Pada percobaan kali ini yang digunakan
adalah proses destilasi sederhana.destilasi sederhana adalah salah satu cara
pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan
titik didih cukup besar,sehingga zat pencemar atau pengotor akan tertinggal
sebagai residu.Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
cair-cair,misalnya air-alkohol,air-aseton.Biasanya destilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didihnya rendah,atau memisahkan
zat cair dengan zat padat atau minyak.Adapun faktor faktor yang mempengaruhi
destilasi diantaranya yaitu suhu atau pemanasan,tekanan,kesalahan kalibrasi,dan
lain lain.Faktor yang paling berpengaruh dalam proses destilasi adalah shu atau
pemanasan.jika pemanasan terlalu besar dikhawatirkan akan terjadi floading (banjir).ciri
dari floading itu sendiri adalah tertahannya cairan diatas kolom,pada saat
terjadi floading,transfer massa yang dihasilkan tidak maksimal,ketika terjadi
floading cairan tidak dapat mengalir kebawah lagi,tetapi akan terakumulasi atau
bahkan dapat ikut terbawa ke atas oleh uap,sehingga proses destilasi harus
segera dihentikan.Apabila pemanasan kecil,proses pemisahan akan berlangsung
lama,akan tetapi hasil atau konsentrasi yang diperoleh akan lebih baik dan
mendekati sempurna dikarenakan proses pemisahan dan pendinginan berlangsung
sempurna.
Seperti pada percobaan kali ini yang
dimulai dengan menggunakan NaOH dengan proses menggunakan 1 tetes,1
ml,2ml,3ml,4ml,5ml,dan 6ml yang dipanaskan pada suhu 94°C sehingga menghasilkan
waktu masing masing 13.25,16.13,17.10,18.38,21.00,22.57,25.22 sampai proses
destilasi berakhir
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa teknik destilasi merupakan salah satu
teknik pemurnian larutan (zat cair) yang didasarkan pada perbedaan titik didih
cair komponennya,serta adanya bantuan dari
alat destilasi yang memiliki
fungsi masing-masing,berupa labu destilasi bertangkai, kondensor, termometer,
pipa konektor, Erlenmeyer, serta selang keluar dan selang masuk serta
erlenmeyer. Seperti pada proses destilasi yang menggunakan larutan NaOH 0,01 M
dengan volume sampai 100 ml,sehingga didapatkan suhu didih 94°C dikarenakan
adanya faktor tekanan atmosfer dan juga dipengaruhi oleh batu didih.
LAMPIRAN


DAFTAR
PUSTAKA
·
Anwar, Khairiln et all. 1994.
Pengantar Praktikum Kimia Organik. Dekdikbud.Yogyakarta.
·
Catrawedarma . 2008. Pengaruh massa
air baku terhadap performansi sistem destilasi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Universitas Hindu Indonesia, Denpasar
·
Rudi,L. 2010. Penuntun Dasar-Dasar
Pemisahan Analitik. Universitas Haluoleo. Kendari
·
Santoso,H., Malik, S., Mayasari, G.,
Kusniawan, H. 2004. Simulasi Kolom Distilasi Jenis Sieve Tray Untuk Sistem
Ternary Metanol-Etanol-Air.Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Katolik Parahyangan. Bandung
·
Speight J.G. 2006.The Chemistry and
Technology of Petroleum Fourth Edition. Taylor & Francis Group, LLC
·
Sukarmin. 2004. Materi dan
Perubahannya.Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Deartemen
Pendidikan Nasional. Jakarta
·
Inti Rahmania,S.Si/modul praktikum kimia dasar/Universitas Al-Ghifari/Fakultas
MIPA/Jurusan Farmasi/Bandung/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar